Strategi Investasi Cerdas dalam Bisnis Non-Aero di Area Bandara

Setelah memahami berbagai keuntungan dari investasi di bisnis non-aero di bandara, penting bagi para investor untuk mempersiapkan strategi yang tepat agar investasi mereka dapat berkembang dengan optimal. Meskipun bisnis non-aero menawarkan peluang besar, terutama dengan pertumbuhan penumpang udara dan permintaan akan fasilitas pendukung, investasi yang sukses memerlukan perencanaan matang dan pendekatan strategis.

Mengapa Perlu Strategi Khusus?

Bandara adalah salah satu ekosistem bisnis yang unik. Mereka tidak hanya merupakan titik transit utama, tetapi juga tempat di mana berbagai jenis bisnis bisa tumbuh. Namun, karakteristik pasar di bandara berbeda dengan di pusat perbelanjaan atau kawasan bisnis biasa. Penumpang yang datang ke bandara memiliki kebutuhan yang spesifik dan waktu yang terbatas, sehingga pendekatan bisnis dan strategi investasi perlu disesuaikan dengan konteks ini. Berikut adalah beberapa strategi cerdas bagi investor yang ingin memaksimalkan potensi dari bisnis non-aero di area bandara.

1. Fokus pada Pengalaman Pelanggan yang Cepat dan Efisien

Penumpang yang berada di bandara seringkali memiliki waktu yang terbatas sebelum keberangkatan. Oleh karena itu, bisnis non-aero yang dapat memberikan layanan dengan cepat dan efisien cenderung lebih sukses. Investor sebaiknya fokus pada bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat, seperti layanan take-away di restoran, toko duty-free yang memungkinkan belanja cepat, atau layanan check-in hotel yang mudah diakses.

Contoh: Incheon International Airport di Korea Selatan memiliki kios belanja self-service yang memungkinkan penumpang membeli barang tanpa harus mengantre, sebuah inovasi yang membuat pengalaman belanja lebih cepat dan nyaman.

2. Inovasi Teknologi untuk Kenyamanan Penumpang

Teknologi memainkan peran penting dalam bisnis non-aero modern di bandara. Mengintegrasikan teknologi seperti aplikasi seluler, pembayaran nontunai, dan layanan self-service dapat meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional. Para investor harus memastikan bahwa bisnis yang mereka pilih atau kembangkan di bandara dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memberikan kemudahan kepada konsumen.

Baca Artikel Lainnya :  Inilah Keuntungan Investasi dalam Bisnis Non-Aero di Area Bandara bagi Investor

Contoh: Heathrow Airport di London telah mengembangkan aplikasi mobile yang memungkinkan penumpang untuk memesan makanan atau belanja secara online, dan barang-barang tersebut dapat diambil di gerai sebelum penerbangan. Teknologi ini menciptakan pengalaman yang lebih nyaman dan efisien bagi pelanggan.

3. Memanfaatkan Tren Pariwisata dan Globalisasi

Bandara sering kali menjadi pintu gerbang bagi wisatawan dan pelaku bisnis internasional. Oleh karena itu, bisnis non-aero yang menargetkan wisatawan internasional atau pelaku bisnis sering kali lebih sukses. Investasi di sektor perhotelan, restoran yang menyajikan makanan internasional, atau fasilitas hiburan yang menarik bagi pelancong bisa menjadi langkah strategis yang tepat.

Contoh: Ngurah Rai International Airport di Bali telah menjadi titik penting bagi pariwisata internasional. Banyak investor yang membuka restoran, toko oleh-oleh khas Bali, dan fasilitas rekreasi yang dirancang untuk menarik wisatawan yang sedang berlibur di Pulau Dewata.

4. Kolaborasi dengan Pihak Otoritas Bandara

Otoritas bandara memainkan peran penting dalam mengelola bisnis di dalam area bandara. Oleh karena itu, para investor harus membangun hubungan yang baik dengan pihak pengelola bandara untuk memahami regulasi, proses perizinan, dan strategi jangka panjang pengembangan bandara tersebut. Dengan berkolaborasi secara erat dengan pihak bandara, investor dapat memastikan bisnis mereka beroperasi sesuai aturan dan mendukung visi pengembangan bandara dalam jangka panjang.

Contoh: Soekarno-Hatta International Airport di Jakarta telah bekerja sama dengan beberapa investor untuk mengembangkan Airport Village di Terminal 3, menciptakan pusat perbelanjaan dan hiburan yang mendukung peningkatan pengalaman penumpang.

5. Pemilihan Lokasi yang Tepat di Area Bandara

Lokasi bisnis di dalam area bandara sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan. Bisnis yang berada di lokasi strategis seperti dekat dengan pintu keberangkatan, area transit, atau terminal internasional cenderung lebih ramai pengunjung. Investor harus melakukan penelitian tentang titik-titik dengan lalu lintas penumpang tinggi untuk memilih lokasi yang paling strategis bagi bisnis mereka.

Baca Artikel Lainnya :  Penyelenggaraan MICE yang Inovatif - Bali Airshow

Contoh: Changi Airport di Singapura menempatkan kompleks ritel Jewel di lokasi yang mudah diakses dari semua terminal, menjadikannya tempat yang ideal untuk menarik penumpang dari berbagai destinasi.

6. Diversifikasi Portofolio Bisnis Non-Aero

Bisnis non-aero mencakup berbagai sektor, dari ritel hingga logistik, perhotelan, dan hiburan. Investor yang ingin memaksimalkan potensi di area bandara dapat mempertimbangkan diversifikasi portofolio mereka di beberapa sektor bisnis non-aero. Misalnya, selain investasi di sektor ritel, investor juga dapat mempertimbangkan sektor perhotelan dan layanan logistik yang menawarkan peluang pendapatan yang stabil.

Contoh: Dubai International Airport tidak hanya mengembangkan pusat perbelanjaan duty-free yang besar, tetapi juga memiliki hotel transit kelas dunia dan layanan logistik yang mendukung kargo internasional, menjadikannya salah satu bandara dengan pendapatan non-aero tertinggi di dunia.

7. Adaptasi dengan Tren Konsumen yang Berubah

Konsumen di era digital memiliki ekspektasi yang berbeda, termasuk penumpang bandara. Mereka mencari kenyamanan, layanan yang dipersonalisasi, dan akses mudah ke berbagai fasilitas. Investor harus responsif terhadap tren ini dan memastikan bahwa bisnis non-aero yang mereka kembangkan dapat beradaptasi dengan preferensi konsumen yang terus berubah.

Contoh: Hamad International Airport di Doha telah mengintegrasikan layanan premium dan eksklusif seperti lounge mewah, spa, serta layanan concierge yang dirancang untuk menarik pelancong bisnis dan wisatawan kelas atas.

8. Memanfaatkan Potensi Logistik dan Kargo

Selain bisnis ritel dan perhotelan, sektor logistik dan kargo di bandara juga merupakan peluang investasi yang menjanjikan. Dengan peningkatan perdagangan internasional, permintaan untuk layanan kargo udara semakin meningkat. Bandara dengan posisi strategis sering menjadi pusat distribusi logistik global, yang menarik bagi perusahaan dan investor di sektor ini.

Baca Artikel Lainnya :  Bandara di dunia yang sudah menerapkan bisnis non aero

Contoh: Schiphol Airport di Belanda adalah salah satu hub logistik terbesar di Eropa, dengan fasilitas pergudangan dan distribusi yang dikelola oleh berbagai perusahaan internasional.

Kesimpulan

Investasi dalam bisnis non-aero di bandara menawarkan peluang yang sangat menguntungkan, terutama dengan pertumbuhan mobilitas global dan permintaan yang semakin meningkat akan layanan di luar penerbangan. Namun, kesuksesan investasi ini memerlukan strategi yang cerdas, fokus pada pengalaman pelanggan, inovasi teknologi, kolaborasi dengan otoritas bandara, dan diversifikasi sektor bisnis. Dengan strategi yang tepat, para investor dapat memaksimalkan potensi dari sektor ini dan mendapatkan keuntungan jangka panjang dari ekosistem ekonomi yang berkembang di sekitar bandara.

 

Sumber gambar : wovvtech.com

Share :


Leave a Reply