Peluang Bisnis Non-Aero di Bandara Saat Musim Umrah: Strategi Maksimalkan Keuntungan di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan merupakan salah satu periode paling sibuk bagi perjalanan umrah. Setiap tahunnya, jumlah jamaah umrah yang berangkat dari berbagai bandara di Indonesia meningkat drastis, terutama menjelang 10 hari terakhir Ramadhan. Fenomena ini menciptakan peluang besar bagi bandara dan bisnis non-aero untuk menghadirkan layanan terbaik sekaligus meningkatkan pendapatan. Dengan strategi yang tepat, bandara dapat menjadi pusat layanan terintegrasi bagi jamaah umrah, sementara bisnis non-aero dapat menawarkan berbagai produk dan jasa yang relevan dengan kebutuhan traveler selama perjalanan ibadah mereka.

Lonjakan Perjalanan Umrah di Bulan Ramadhan

Ramadhan adalah waktu yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ibadah yang dilakukan di Tanah Suci selama bulan ini diyakini memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan bulan lainnya. Hal ini menyebabkan lonjakan jumlah jamaah umrah yang ingin beribadah di Mekkah dan Madinah. Data dari Kementerian Agama menunjukkan bahwa jumlah jamaah umrah asal Indonesia terus meningkat, terutama di bulan Ramadhan. Lonjakan ini berdampak langsung pada aktivitas bandara sebagai titik keberangkatan utama jamaah.

Bandara internasional seperti Soekarno-Hatta (Jakarta), Juanda (Surabaya), Sultan Hasanuddin (Makassar), dan Kualanamu (Medan) menjadi pusat utama pemberangkatan jamaah umrah. Dengan ribuan jamaah yang berangkat setiap harinya, bandara perlu meningkatkan efisiensi operasional, sementara bisnis non-aero memiliki peluang untuk menawarkan produk dan layanan yang dibutuhkan para jamaah.

Peran Bandara dalam Memfasilitasi Jamaah Umrah

Sebagai gerbang utama perjalanan, bandara memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan kenyamanan dan kelancaran proses keberangkatan jamaah umrah. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan bandara untuk meningkatkan pelayanan:

1. Fasilitas dan Ruang Tunggu Khusus Jamaah Umrah
   Bandara dapat menyediakan ruang tunggu khusus yang nyaman bagi jamaah umrah. Ruang ini bisa dilengkapi dengan fasilitas seperti mushola yang lebih luas, kursi yang nyaman, serta penyediaan informasi keberangkatan secara real-time.
2. Layanan Fast Track untuk Proses Keimigrasian
   Proses imigrasi yang panjang dapat menjadi tantangan bagi jamaah umrah, terutama yang lanjut usia. Layanan fast track khusus bagi jamaah umrah dapat mempercepat proses check-in, imigrasi, dan boarding sehingga mereka tidak mengalami kelelahan sebelum perjalanan.
3. Penyediaan Informasi dan Pendampingan Jamaah
   Informasi seputar jadwal penerbangan, terminal keberangkatan, serta aturan barang bawaan perlu disediakan dengan jelas, baik melalui papan informasi digital maupun petugas khusus yang siap membantu jamaah.
4. Layanan Kesehatan dan Posko Medis
   Mengingat sebagian besar jamaah umrah adalah lansia, bandara dapat menyediakan layanan kesehatan yang lebih lengkap, seperti posko medis dan konsultasi dokter sebelum keberangkatan.

Peluang Bisnis Non-Aero di Bandara Selama Musim Umrah

Bisnis non-aero yang beroperasi di bandara memiliki peluang besar untuk meningkatkan pendapatan selama musim umrah, terutama di bulan Ramadhan. Berikut beberapa sektor bisnis yang dapat memanfaatkan lonjakan perjalanan jamaah umrah:

1. Retail dan Toko Oleh-Oleh
   Jamaah umrah sering mencari perlengkapan ibadah dan oleh-oleh sebelum keberangkatan. Bisnis retail di bandara dapat menawarkan produk seperti mukena, sajadah, tasbih, pakaian ihram, hingga makanan ringan khas Indonesia yang bisa dibawa ke Arab Saudi.
2. F&B dengan Menu Ramah Jamaah Umrah
   Makanan yang praktis dan halal sangat dibutuhkan oleh jamaah yang berangkat umrah. Restoran dan gerai makanan di bandara bisa menyediakan paket makanan khusus bagi jamaah, termasuk menu sahur atau berbuka yang dapat dibawa dalam penerbangan.
3. Layanan Koper dan Pengemasan Barang
   Banyak jamaah umrah yang membawa koper besar dengan perlengkapan ibadah dan oleh-oleh. Bisnis jasa wrapping koper atau bagasi dapat memanfaatkan peluang ini dengan menawarkan layanan pengemasan yang cepat dan aman.
4. Asuransi dan Layanan Keuangan
   Jamaah umrah sering membutuhkan layanan keuangan seperti penukaran mata uang, pembayaran asuransi perjalanan, atau pembuatan kartu debit internasional. Bisnis yang bergerak di sektor ini dapat menyediakan paket khusus bagi jamaah umrah.
5. Lounge dan Hotel Transit
   Bagi jamaah yang memiliki waktu tunggu panjang sebelum penerbangan, layanan lounge dan hotel transit di sekitar bandara bisa menjadi pilihan yang menarik. Fasilitas ini akan membantu jamaah untuk beristirahat dengan nyaman sebelum penerbangan panjang ke Tanah Suci.

Strategi Digital Marketing untuk Menarik Perhatian Jamaah Umrah

Dalam era digital, bisnis non-aero di bandara dapat memanfaatkan strategi pemasaran online untuk menarik perhatian jamaah umrah. Beberapa strategi yang bisa dilakukan antara lain:

• SEO dan Content Marketing: Membuat konten yang relevan tentang persiapan umrah dan fasilitas di bandara agar muncul di pencarian Google.
• Media Sosial: Menggunakan platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk membagikan informasi promo dan layanan khusus bagi jamaah umrah.
• Kemitraan dengan Travel Umrah: Bekerja sama dengan agen travel umrah untuk menyediakan promo bundling layanan yang menarik.
• Program Loyalitas dan Diskon: Menawarkan diskon atau paket khusus bagi jamaah yang membeli produk atau layanan di bandara.

Kesimpulan

Peningkatan jumlah jamaah umrah di bulan Ramadhan memberikan peluang besar bagi bandara dan bisnis non-aero untuk berkembang. Bandara dapat meningkatkan pelayanan dengan menyediakan fasilitas khusus bagi jamaah, sementara bisnis non-aero dapat menawarkan berbagai produk dan layanan yang mendukung perjalanan ibadah. Dengan strategi yang tepat, baik dari segi operasional maupun pemasaran digital, bandara dan bisnis non-aero dapat memanfaatkan lonjakan perjalanan umrah untuk meningkatkan keuntungan sekaligus memberikan pengalaman terbaik bagi para jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci.

sumber gambar : ekonomi.bisnis.com