Indonesia Aero Summit 2025: Roadmap SAF, Digital MRO, dan Masa Depan Aviasi ASEAN
- 03/08/2025
- Posted by: admin
- Category: Artikel Non Aero

Tanggal 30–31 Juli 2025 akan menjadi tanggal penting bagi pelaku industri penerbangan di Asia Tenggara. Indonesia Aero Summit (IAS) 2025 hadir sebagai forum strategis yang mempertemukan regulator, maskapai, penyedia layanan perawatan pesawat (MRO), investor, akademisi, dan inovator teknologi untuk membahas arah baru dunia aviasi.
Tema besar tahun ini menyoroti green aviation, digitalisasi MRO, dan transformasi sumber daya manusia di sektor penerbangan — topik yang bukan hanya tren, tetapi juga menjadi kebutuhan mendesak.
Mengapa IAS 2025 Krusial untuk Indonesia dan ASEAN?
Indonesia berada di posisi unik sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 270 juta penduduk dan pasar penerbangan domestik yang terus berkembang. Pasca-pandemi, sektor ini mengalami rebound signifikan, didorong oleh meningkatnya mobilitas, pertumbuhan wisata, dan investasi infrastruktur bandara.
Namun, ada tiga tantangan utama yang menjadi latar belakang IAS 2025:
-
Tekanan global untuk dekarbonisasi – industri penerbangan harus mengurangi emisi karbon secara signifikan pada 2050.
-
Kebutuhan efisiensi operasional – harga bahan bakar yang fluktuatif mendorong adopsi teknologi prediktif dan otomasi.
-
Kesenjangan kompetensi SDM – permintaan teknisi, pilot, dan tenaga pendukung berkualifikasi tinggi meningkat lebih cepat dari kapasitas pelatihan yang ada.
Fokus Utama IAS 2025
1. Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan Green Aviation
SAF menjadi bintang utama dalam upaya menekan emisi karbon. Indonesia mulai memposisikan diri sebagai produsen SAF berbasis sumber daya lokal, seperti minyak jelantah dan biomassa.
Diskusi di IAS 2025 akan membahas:
-
Roadmap implementasi SAF di maskapai nasional.
-
Rantai pasok SAF dari produksi hingga distribusi.
-
Insentif pemerintah dan regulasi yang mendorong adopsi.
2. Digitalisasi MRO & Predictive Maintenance
MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) memegang peran vital dalam keselamatan dan efisiensi penerbangan. Digitalisasi, melalui penggunaan IoT, AI, dan big data, dapat memangkas waktu perawatan dan meminimalisir downtime.
Poin penting yang akan dibahas:
-
Sensor real-time untuk pemantauan kondisi pesawat.
-
Analisis prediktif untuk mencegah kerusakan sebelum terjadi.
-
Integrasi platform digital antar pelaku MRO di ASEAN.
3. Pelatihan SDM Berbasis Teknologi
Kualitas SDM adalah fondasi utama keamanan dan pelayanan penerbangan. IAS 2025 akan mengupas inovasi pelatihan berbasis AR/VR dan metode Competency-Based Training (CBT).
-
Simulasi penerbangan realistik untuk pilot dan teknisi.
-
Sertifikasi internasional berbasis standar ICAO.
-
Kemitraan antara lembaga pelatihan dan industri.
4. Fleet Strategy & Leasing Opportunities
Peningkatan permintaan rute domestik dan internasional mendorong maskapai untuk memperbarui armada. Model leasing diprediksi menjadi pilihan dominan karena fleksibilitas dan efisiensi modal.
Siapa yang Akan Hadir?
IAS 2025 akan dihadiri:
-
Regulator: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.
-
Akademi & Pendidikan: Malaysia Airlines Academy, PPI Curug, dan universitas teknik penerbangan.
-
Industri: Maskapai nasional & regional, perusahaan MRO besar, produsen pesawat, serta penyedia teknologi penerbangan.
-
Investor & Konsultan: Perusahaan leasing pesawat, konsultan transportasi udara, dan lembaga riset.
Peluang yang Bisa Dimanfaatkan
-
Investasi di Rantai Pasok SAF
-
Produksi bahan baku (feedstock) SAF.
-
Pembangunan fasilitas pemrosesan.
-
Distribusi & penyimpanan.
-
-
Kemitraan Digital MRO
-
Pengembangan software prediktif maintenance.
-
Integrasi sistem monitoring antar maskapai.
-
-
Pelatihan & Sertifikasi Internasional
-
Kursus spesialis AR/VR untuk teknisi.
-
Program sertifikasi pilot dan awak kabin sesuai standar ICAO/EASA.
-
-
Pembiayaan Armada Baru
-
Skema leasing jangka pendek untuk rute baru.
-
Fleet modernization dengan pesawat hemat bahan bakar.
-
Dampak untuk Industri Penerbangan Indonesia
IAS 2025 bukan hanya ajang pamer teknologi, tetapi katalis perubahan nyata:
-
Dekarbonisasi lebih cepat lewat SAF dan pesawat hemat energi.
-
Efisiensi operasional meningkat lewat digitalisasi MRO.
-
SDM lebih siap menghadapi era penerbangan modern.
-
Konektivitas ASEAN makin kuat, membuka peluang bisnis lintas negara.
Kesimpulan
Indonesia Aero Summit 2025 menjadi momentum penting untuk mengarahkan masa depan industri penerbangan Indonesia dan ASEAN ke arah yang lebih hijau, digital, dan terintegrasi. Bagi pelaku industri, inilah saatnya untuk membangun jaringan, menjalin kemitraan strategis, dan mengamankan posisi di pasar aviasi regional yang kompetitif.