Bali International Airshow 2024: Mendorong Inovasi Kedirgantaraan, Ekonomi, dan Pariwisata Indonesia

Bali International Airshow 2024 merupakan sebuah acara monumental yang mengembalikan Indonesia ke dalam peta global industri kedirgantaraan setelah hampir 30 tahun. Diselenggarakan di Bali, acara ini menarik ribuan pengunjung dari 48 negara dan dihadiri oleh perusahaan-perusahaan terkemuka dalam bidang kedirgantaraan dan pertahanan seperti Airbus, Boeing, Bell Helicopters, dan PT Dirgantara Indonesia​.

Gambaran Kegiatan

Acara ini tidak hanya menampilkan pameran pesawat dan teknologi terbaru, tetapi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan penting, seperti:

  1. Pameran Teknologi Penerbangan dan Pertahanan: Lebih dari 100 perusahaan dari seluruh dunia berpartisipasi, menampilkan inovasi terbaru di sektor penerbangan, pertahanan, dan teknologi ruang angkasa. Perusahaan-perusahaan besar seperti Dassault Aviation, Textron Aviation, dan Thales menunjukkan perkembangan teknologi dalam industri ini.
  2. Demonstrasi Aerobatik: Pilot elite dari Indonesia dan internasional memamerkan keterampilan terbang dalam pertunjukan udara yang memukau, yang menarik perhatian peserta dan pengunjung. Kegiatan ini menjadi ajang unjuk kebolehan Indonesia dalam sektor penerbangan​.
  3. Asia Pacific Air Transport Forum: Forum ini membahas langkah-langkah untuk memajukan penerbangan berkelanjutan, termasuk produksi dan penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel – SAF). SAF ini bertujuan membantu Indonesia mencapai target “Net Zero Aviation” pada tahun 2050, sekaligus meningkatkan reputasi negara dalam upaya pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan.
  4. Bali Regional Air and Space Power Forum: Forum ini menyoroti pentingnya teknologi kedirgantaraan untuk operasi bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana, khususnya di wilayah Asia Pasifik yang rentan terhadap bencana alam​.

Dampak Ekonomi dan Pariwisata

Acara Bali International Airshow 2024 memiliki dampak signifikan bagi perekonomian dan pariwisata Indonesia. Dengan ribuan pengunjung dari berbagai negara, acara ini memberikan kontribusi langsung pada industri perhotelan, transportasi, dan ritel di Bali. Hotel, restoran, dan tempat wisata mengalami peningkatan permintaan karena banyak delegasi yang memperpanjang kunjungan mereka setelah acara​.

Baca Artikel Lainnya :  Pelayanan Konsumen Bandara: Membangun Pengalaman Pelanggan yang Tak Terlupakan

Selain itu, acara ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi global untuk konferensi dan pameran internasional. Sektor pariwisata tidak hanya mendapatkan manfaat jangka pendek dari kunjungan selama acara, tetapi juga memicu promosi jangka panjang sebagai destinasi wisata dan bisnis​.

Peluang dan Dampak bagi Bisnis Non-Aero

Salah satu aspek penting dari Bali International Airshow 2024 adalah dampak positif terhadap bisnis non-aero di Indonesia, khususnya di sekitar bandara. Bisnis non-aero mencakup sektor-sektor seperti ritel, F&B, perhotelan, dan logistik yang beroperasi di lingkungan bandara. Acara ini menawarkan peluang untuk memperkuat bisnis tersebut melalui peningkatan jumlah wisatawan dan pelaku bisnis internasional​.

Sektor Ritel dan F&B: Dengan ribuan peserta dari seluruh dunia, restoran, kafe, dan gerai ritel di area bandara dan Bali secara umum mendapatkan keuntungan besar. Pengunjung yang membutuhkan makanan, minuman, dan suvenir secara langsung meningkatkan permintaan di sektor ini.

  1. Logistik dan Kargo: Sektor logistik juga mendapat manfaat dari kebutuhan pengiriman peralatan pameran dan barang-barang lainnya. Peningkatan lalu lintas barang ini mendorong pertumbuhan infrastruktur dan layanan logistik bandara​.
  2. Peluang Investasi Non-Aero: Acara ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kerjasama bisnis di sektor non-aero. Banyak perusahaan internasional yang menjajaki potensi investasi di Indonesia, baik di sektor perhotelan, pusat perbelanjaan, maupun layanan hiburan dan rekreasi di bandara​.

Kesimpulan

Bali International Airshow 2024 tidak hanya memberikan dorongan besar bagi sektor penerbangan Indonesia, tetapi juga membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih luas, terutama di sektor pariwisata dan bisnis non-aero. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan swasta, dan investor global, acara ini menjadi platform yang strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi dan bisnis di Asia Pasifik.

Baca Artikel Lainnya :  Arab Saudi akan Membuka Bandara Terbesar di Dunia Pada 2030

 

Sumber gambar : kumparan.com

Share :


Leave a Reply