Ada Rahasia di Kode Bandara! Ini Cara Membacanya!

Pernahkah kamu memperhatikan kode tiga huruf di tiket pesawat atau papan keberangkatan di bandara? Misalnya, CGK untuk Bandara Soekarno-Hatta, DPS untuk Bandara Ngurah Rai, atau SIN untuk Bandara Changi?

Kode ini bukan sekadar singkatan sembarangan, melainkan bagian dari sistem kode identifikasi bandara yang ditetapkan secara global. Bahkan, ada dua jenis kode bandara yang digunakan: Kode IATA (tiga huruf) dan Kode ICAO (empat huruf). Apa perbedaannya? Yuk, kita kupas tuntas!

1. Kode IATA (International Air Transport Association) – 3 Huruf

Kode IATA adalah kode tiga huruf yang digunakan dalam industri penerbangan komersial untuk mempermudah identifikasi bandara di tiket, papan informasi, bagasi, hingga sistem reservasi penerbangan.

👉 Contoh Kode IATA di Indonesia:

• CGK → Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta (Cengkareng)
• DPS → Bandara Ngurah Rai, Bali (Denpasar)
• SUB → Bandara Juanda, Surabaya
• YIA → Bandara Yogyakarta International Airport

🔎 Kenapa Kodenya Seperti Itu?

• CGK berasal dari Cengkareng, wilayah tempat Bandara Soekarno-Hatta berada.
• DPS dari DenPaSar, nama kota utama di Bali.
• SUB dari SUBaraya, ejaan alternatif Surabaya.
• YIA dari Yogyakarta International Airport, sesuai nama bandara.

Kode IATA biasanya disesuaikan dengan nama kota atau bandara, tapi kadang juga mengambil referensi sejarah atau lokasi bandara.

2. Kode ICAO (International Civil Aviation Organization) – 4 Huruf

Berbeda dengan IATA, kode ICAO memiliki empat huruf dan digunakan dalam dunia navigasi penerbangan, manajemen lalu lintas udara, dan operasi penerbangan internasional.

👉 Contoh Kode ICAO di Indonesia:

• WIII → Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta
• WADD → Bandara Ngurah Rai, Bali
• WARR → Bandara Juanda, Surabaya
• WAHI → Bandara Adisutjipto, Yogyakarta

🔎 Apa Aturan di Balik Kode ICAO?

1. Huruf pertama menunjukkan wilayah atau negara.
   • Indonesia menggunakan “W” (untuk wilayah Asia Tenggara).
2. Huruf kedua adalah kode untuk negara dalam wilayah tersebut.
   • Indonesia menggunakan “A” atau “I”.
3. Dua huruf terakhir mengacu pada bandara spesifik.

👉 Contoh lainnya di dunia:

• KLAX → Bandara Los Angeles, AS (K = Amerika Serikat)
• EGLL → Bandara Heathrow, London (E = Inggris)
• RJTT → Bandara Haneda, Jepang (R = Jepang)

Kode ICAO lebih sering digunakan oleh pilot, pengatur lalu lintas udara (ATC), dan navigasi penerbangan dibandingkan penumpang umum.

3. Kenapa Kode IATA dan ICAO Bisa Berbeda? 

Karena tujuan penggunaannya berbeda:

• Kode IATA digunakan untuk publik, maskapai, tiket, dan bagasi.
• Kode ICAO digunakan dalam navigasi penerbangan, kontrol lalu lintas udara, dan dokumen resmi penerbangan.

Beberapa bandara memiliki kode yang serupa antara IATA dan ICAO, tapi banyak juga yang berbeda jauh. Misalnya:

• Bandara Soekarno-Hatta: IATA = CGK, ICAO = WIII
• Bandara Ngurah Rai: IATA = DPS, ICAO = WADD
• Bandara Changi (Singapura): IATA = SIN, ICAO = WSSS

4. Fun Fact: Kode Bandara yang Unik & Aneh!

Beberapa kode bandara memiliki sejarah menarik atau terdengar aneh, seperti:

• LOL → Bandara Lovelock, Nevada, AS 😆
• OMG → Bandara Omega, Namibia 😱
• YUM → Bandara Yuma, Arizona, AS 🍔
• BOO → Bandara Bodø, Norwegia 👻
• EAT → Bandara Pangborn Memorial, AS 😋

Sementara itu, ada juga bandara yang kodenya jauh berbeda dari namanya:

• ORD untuk Bandara O’Hare, Chicago (dari nama lama: Orchard Field)
• YYZ untuk Bandara Toronto Pearson (diambil dari sistem kode Kanada)

Kode Bandara Bukan Sembarang Singkatan!

Kode bandara bukan sekadar huruf acak, tetapi memiliki logika dan sejarah tersendiri. Kode IATA digunakan untuk penumpang dan maskapai, sedangkan ICAO lebih teknis dan dipakai untuk navigasi penerbangan.

Sekarang, kamu bisa lebih paham arti kode bandara di tiket pesawatmu! Siapa tahu, ini bisa jadi topik seru saat ngobrol dengan teman sebelum boarding!