Strategi Global: Adani Airports & Transformasi City-Side Mumbai

Industri penerbangan dunia sedang bergerak menuju paradigma baru: bandara bukan lagi sekadar titik transit, melainkan menjadi pusat ekonomi dan gaya hidup. Adani Airports, salah satu operator bandara terbesar di India, menangkap tren ini dengan meluncurkan strategi besar-besaran untuk mengembangkan area city-side di sekitar bandara Mumbai dan Navi Mumbai. Investasi senilai ₹20.000 crore (sekitar US$2,4 miliar) disiapkan untuk menjadikan bandara sebagai pusat bisnis, perhotelan, hiburan, dan perkantoran yang terintegrasi.

Pusat dari strategi ini adalah Navi Mumbai International Airport (NMIA), proyek bandara baru yang digadang-gadang menjadi ikon infrastruktur India. Di area seluas 240 acre di sekitar bandara, Adani Airports merencanakan pembangunan lima hotel dengan total 1.000 kamar, pusat perbelanjaan berskala besar, tiga menara perkantoran modern, serta service apartments untuk menunjang kebutuhan jangka panjang para pelancong bisnis. Tahap pertama akan memanfaatkan 50 acre, dengan target penyelesaian pada 2031.

Langkah ini bukan sekadar proyek real estate, melainkan strategi diversifikasi pendapatan. Saat ini, mayoritas bandara di dunia masih mengandalkan 50–60% pendapatan dari sektor non-aeronautikal seperti retail, parkir, dan perhotelan. Adani Airports menargetkan angka jauh lebih ambisius: 70% pendapatan mereka pada 2030 akan berasal dari sektor ini. Dengan kata lain, pesawat hanyalah pintu gerbang — bisnis sebenarnya ada di tanah sekitarnya.

Inspirasi model ini datang dari bandara-bandara kelas dunia seperti Schiphol (Amsterdam) dengan kompleks bisnisnya, Sydney Airport dengan zona retail modern, hingga The Circle di Zurich yang memadukan pusat belanja, hotel, dan ruang kerja. Adani Airports ingin membawa standar global ini ke Mumbai, menciptakan destinasi yang membuat orang datang bukan hanya untuk terbang, tetapi juga untuk berbelanja, bekerja, dan bersantai.

Baca Artikel Lainnya :  Majalah BANDARA Edisi September 2024 "Transfortasi Maju Nusantara Maju"

Selain Mumbai dan NMIA, dana investasi juga akan dialokasikan untuk memperkuat fasilitas ritel, duty free, dan F&B di enam bandara lain yang mereka kelola. Pendanaan proyek ini diperkuat dengan pinjaman US$750 juta dari konsorsium bank internasional, menunjukkan bahwa pasar modal pun percaya pada prospek pertumbuhan bisnis non-aero di India.

Transformasi city-side juga membuka peluang besar bagi sektor lain. Perhotelan akan berkembang pesat, logistik mendapatkan infrastruktur yang lebih dekat dengan bandara, dan industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) akan memiliki lokasi strategis dengan konektivitas internasional. Dengan integrasi ini, bandara dapat menjadi ekosistem bisnis yang menghidupkan perekonomian lokal.

Bagi pemerintah daerah dan pelaku bisnis lokal, strategi ini membawa efek ganda. Pertama, membuka ribuan lapangan kerja baru di sektor konstruksi, layanan, retail, dan perhotelan. Kedua, meningkatkan nilai properti dan investasi di sekitar area bandara. Jika dikelola dengan baik, transformasi ini bisa menjadi game changer bagi kawasan Mumbai Metropolitan Region.

Namun, ada tantangan yang perlu diantisipasi. Proyek sebesar ini memerlukan koordinasi lintas sektor, mulai dari perizinan, tata kota, hingga manajemen lalu lintas. Risiko lain adalah menjaga keseimbangan antara kebutuhan penumpang dan pengunjung non-penumpang, sehingga area city-side tetap aman dan nyaman. Keberhasilan strategi ini akan sangat bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelola kompleksitas tersebut.

Secara global, tren pengembangan city-side akan terus meningkat, terutama di Asia yang menjadi pusat pertumbuhan penumpang baru. Adani Airports, dengan strategi agresif dan visi jangka panjangnya, berpeluang menjadi salah satu pelopor yang membawa konsep ini ke level berikutnya. Jika berhasil, Mumbai dan Navi Mumbai bisa masuk peta bandara ikonik dunia, sejajar dengan hub internasional lain.

Baca Artikel Lainnya :  Peluang Emas Buka Usaha di Bandara: Bisnis yang Menguntungkan dan Penuh Potensi!

Bagi pelaku industri penerbangan, studi kasus Adani Airports ini memberikan wawasan penting: masa depan bandara ada di darat, bukan hanya di udara. Mengubah bandara menjadi kota kecil yang hidup 24 jam adalah strategi yang bukan saja meningkatkan keuntungan, tetapi juga mengubah cara orang memandang perjalanan udara itu sendiri.

Share :


Leave a Reply