Bisnis Non-Aero di Indonesia: Potensi Besar yang Masih Kurang Populer

Bisnis non-aero adalah sektor usaha yang dijalankan di lingkungan bandara, namun tidak berhubungan langsung dengan aktivitas penerbangan. Meski bisnis ini sering dianggap sebagai pelengkap, di banyak negara, kontribusi sektor non-aero terhadap pendapatan bandara terus meningkat. Di Indonesia, sektor ini masih kurang berkembang dibandingkan negara-negara maju.

Namun, terdapat sejumlah bisnis non-aero yang saat ini kurang populer tetapi memiliki potensi besar di masa depan. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa di antaranya, beserta tantangan yang dihadapi dan strategi untuk memaksimalkan potensinya.

Bisnis Non-Aero yang Kurang Populer tetapi Berpotensi

  1. Pusat Kesehatan dan Kebugaran
    Bandara dapat memanfaatkan area yang ada untuk menghadirkan pusat kebugaran, seperti gym, spa, atau klinik kesehatan. Layanan ini bisa menjadi pilihan bagi penumpang transit atau pekerja bandara yang ingin menjaga kebugaran.
  2. Coworking Space di Bandara
    Dengan meningkatnya jumlah pekerja remote dan kebutuhan akan ruang kerja fleksibel, coworking space di bandara dapat menjadi solusi bagi pelancong bisnis yang membutuhkan tempat kerja sementara.
  3. Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan
    Bandara dapat menjadi lokasi strategis untuk pelatihan penerbangan, keamanan, atau kursus singkat lainnya. Selain mendukung ekosistem industri penerbangan, fasilitas ini juga dapat menarik komunitas lokal.
  4. Taman Rekreasi Indoor
    Pembangunan taman bermain atau zona hiburan indoor di area bandara bisa menjadi daya tarik tambahan, terutama untuk keluarga yang bepergian bersama anak-anak.
  5. E-Commerce Fulfillment Center
    Dengan pesatnya perkembangan e-commerce, bandara dapat menjadi lokasi ideal untuk pusat distribusi atau gudang fulfillment, mengingat aksesibilitasnya terhadap jalur logistik.
  6. Galeri Seni dan Budaya Lokal
    Menyediakan ruang pameran seni atau toko kerajinan lokal di bandara dapat menjadi cara menarik untuk memperkenalkan budaya setempat sekaligus mendukung UMKM lokal.
Baca Artikel Lainnya :  Inovasi Terbaru di Bandara untuk Liburan Akhir Tahun 2024

Mengapa Masih Kurang Populer?

  1. Minimnya Kesadaran dan Pemahaman
    Banyak pengelola bandara dan investor belum memahami sepenuhnya potensi bisnis non-aero ini, sehingga belum ada inisiatif untuk mengembangkannya.
  2. Terbatasnya Infrastruktur
    Bandara kecil dan menengah di Indonesia masih lebih fokus pada pengembangan fasilitas penerbangan, sehingga ruang untuk bisnis non-aero belum menjadi prioritas.
  3. Rendahnya Inovasi
    Bisnis non-aero di Indonesia cenderung konvensional, seperti toko suvenir atau restoran cepat saji, sehingga ide-ide baru seperti coworking space atau taman rekreasi belum banyak dipertimbangkan.
  4. Hambatan Regulasi
    Kompleksitas regulasi dan perizinan di area bandara sering menjadi penghalang bagi pengembangan usaha non-aero baru.
  5. Kurangnya Dukungan Teknologi
    Minimnya penggunaan teknologi digital untuk mendukung promosi dan operasional bisnis non-aero menyebabkan sektor ini kurang dikenal oleh konsumen potensial.

Strategi untuk Mengoptimalkan Potensi

  1. Melibatkan Swasta dan Startup
    Kolaborasi dengan perusahaan swasta atau startup dapat membawa ide-ide segar dan investasi baru ke sektor non-aero.
  2. Pemanfaatan Teknologi Digital
    Aplikasi mobile khusus untuk bandara dapat digunakan untuk mempromosikan layanan non-aero, seperti coworking space, fasilitas kesehatan, atau event seni di bandara.
  3. Edukasi dan Pelatihan untuk Pengelola Bandara
    Memberikan pemahaman tentang pentingnya bisnis non-aero kepada pengelola bandara dapat mendorong mereka untuk lebih terbuka terhadap inovasi.
  4. Fokus pada Bandara Sekunder
    Bandara di kota-kota kecil dan menengah memiliki potensi besar untuk mengembangkan bisnis non-aero yang unik, seperti pusat budaya lokal atau layanan logistik berbasis e-commerce.
  5. Kampanye Promosi
    Pemerintah dan pengelola bandara dapat menjalankan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap layanan non-aero yang tersedia.

Peran Pemerintah

Pemerintah memiliki tanggung jawab penting untuk mendukung perkembangan bisnis non-aero, seperti:

  • Menyediakan Insentif Investasi
    Memberikan insentif pajak atau pembiayaan untuk proyek non-aero yang inovatif.
  • Menyederhanakan Regulasi
    Menyusun regulasi yang lebih ramah terhadap pengembangan bisnis non-aero di bandara.
  • Mendorong Kolaborasi Lokal
    Membantu UMKM lokal untuk memanfaatkan peluang bisnis di area bandara.
  • Meningkatkan Infrastruktur Bandara
    Pembangunan bandara dengan ruang yang cukup untuk mendukung berbagai jenis bisnis non-aero.
Baca Artikel Lainnya :  Tren Bisnis Non-Aero di Bandara 2025: Apa yang Berubah?

Bisnis non-aero yang kurang populer saat ini dapat menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi bandara di masa depan. Dengan langkah strategis dan kolaborasi antara pemerintah, pengelola bandara, dan sektor swasta, potensi besar ini dapat diubah menjadi realitas yang menguntungkan semua pihak.

Semoga inovasi dan dukungan yang lebih kuat dapat mendorong sektor non-aero di Indonesia menjadi lebih kompetitif dan relevan di masa depan.

Share :


Leave a Reply