Bandara di dunia yang sudah menerapkan bisnis non aero
- 14/09/2024
- Posted by: admin
- Category: Innovation
No Comments

Beberapa bandara di dunia dan Indonesia telah berhasil menerapkan bisnis non-aero di area sekitarnya, menjadikannya pusat komersial dan gaya hidup yang menguntungkan. Berikut adalah beberapa bandara yang dikenal memiliki bisnis non-aero yang berkembang:
1. Changi Airport (Singapura)
- Fitur Non-Aero: Changi Airport dikenal sebagai salah satu bandara terbaik di dunia dengan fasilitas non-aero yang sangat lengkap. Terminalnya dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, hotel transit, taman indoor, serta pusat hiburan seperti bioskop dan taman kupu-kupu. Kompleks Jewel Changi Airport bahkan menjadi destinasi wisata tersendiri, menawarkan berbagai restoran, pusat perbelanjaan, dan fasilitas rekreasi.
2. Heathrow Airport (London, Inggris)
- Fitur Non-Aero: Heathrow memiliki area ritel yang sangat besar, menampung merek-merek mewah seperti Harrods, Louis Vuitton, dan Burberry. Bandara ini juga memiliki hotel di dalam kawasan bandara serta berbagai pilihan restoran untuk melayani penumpang dan pengunjung. Heathrow juga menawarkan layanan logistik yang mendukung bisnis non-aero di sektor kargo.
3. Dubai International Airport (UEA)
- Fitur Non-Aero: Dubai International terkenal dengan duty-free shopping yang luas, restoran kelas atas, serta hotel transit di dalam bandara. Fasilitas spa, gym, dan lounge eksklusif menambah pengalaman premium bagi pengunjung. Bandara ini juga mendukung bisnis perhotelan, logistik, dan kargo dalam skala besar.
4. Incheon International Airport (Korea Selatan)
- Fitur Non-Aero: Incheon memiliki pusat perbelanjaan besar, taman indoor, lapangan golf, serta pusat budaya yang menampilkan pertunjukan seni tradisional. Bandara ini juga memiliki hotel transit dan berbagai fasilitas hiburan seperti kasino. Incheon dikenal memadukan unsur bisnis dan wisata dalam konsep bandara.
5. Soekarno-Hatta International Airport (Jakarta, Indonesia)
- Fitur Non-Aero: Sebagai bandara utama di Indonesia, Soekarno-Hatta telah mengembangkan area ritel dan restoran yang melayani penumpang dan pengunjung. Airport Village di Terminal 3 menyediakan fasilitas ritel dan makanan, sedangkan hotel di sekitar bandara seperti Bandara International Hotel menyediakan akomodasi bagi penumpang transit.
6. Ngurah Rai International Airport (Bali, Indonesia)
- Fitur Non-Aero: Ngurah Rai menawarkan berbagai toko duty-free, restoran, dan lounge yang menyediakan kenyamanan bagi wisatawan. Sebagai destinasi wisata utama, bandara ini juga berdekatan dengan hotel-hotel mewah dan fasilitas pariwisata, menciptakan sinergi antara sektor non-aero dan industri pariwisata Bali.
7. Kuala Lumpur International Airport (KLIA) (Malaysia)
- Fitur Non-Aero: KLIA memiliki pusat perbelanjaan besar yang dikenal sebagai Gateway@KLIA2, menawarkan berbagai restoran, toko ritel, dan layanan hiburan. Bandara ini juga menyediakan fasilitas transit hotel, lounge premium, serta pusat logistik untuk mendukung industri non-aero.
8. Schiphol Airport (Amsterdam, Belanda)
- Fitur Non-Aero: Schiphol memiliki pusat perbelanjaan, berbagai restoran, serta layanan perhotelan. Bandara ini juga menawarkan museum kecil di dalam terminal, yang menampilkan seni klasik Belanda. Selain itu, area bisnis di sekitar bandara dikembangkan untuk logistik dan perkantoran.
9. Hamad International Airport (Doha, Qatar)
- Fitur Non-Aero: Hamad International memiliki fasilitas belanja duty-free yang luas, hotel transit, dan lounge mewah. Bandara ini juga memiliki area rekreasi seperti kolam renang indoor, gym, dan pusat kesehatan, menawarkan pengalaman premium bagi penumpang.
10. Lombok International Airport (Indonesia)
- Fitur Non-Aero: Lombok International sedang dalam pengembangan sebagai bagian dari kawasan pariwisata Mandalika. Selain fasilitas penerbangan, bandara ini mulai menyediakan toko ritel dan restoran yang melayani wisatawan lokal dan internasional.
Bandara-bandara ini menunjukkan bagaimana bisnis non-aero dapat meningkatkan pendapatan, menawarkan layanan yang menarik bagi penumpang, dan membantu mengembangkan area di sekitar bandara sebagai pusat bisnis dan pariwisata.